Senin, 06 April 2020

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


AKUNTANSI PERUSAHAN DAGANG


1.1. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli barang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Yang dimaksud dengan jual beli adalah membeli barang jadi dengan tuajuan untuk dijual kembali dalam rangka keberlanjut hidupnya

Dalam rangkan menjalanakan aktivitasnya, perusahaan dagang harus terlebih dahulu memebeli barang dagangan untuk dijual, setelah dijual dilaporkan sebagai pendapatan. Untuk lebih jelasnya aktivitas perusahaan dibedakan atas emapat akativitas utama yaitu :

a.       Membeli Barang Bagang
Dalam suatu perusahaan dagang , kegiatan pembelian meliputi pembelian aktiva produksi, pembelian barang dagangan, pembelian barang dan jasa dalam rangka kegiatan usaha. Pembelian barang dagangan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai, pada umumnya dilakukan kepada beberapa suplier. Pada waktu membeli barang dagang, perusahaan terikat dengan syarat jual beli tertentu,jumlah yang dibebankan kepada perusahaan untuk memperoleh suatu barang sampai siap untuk dijual, merupakan harga pokok barang tersebut termasuk ongkos-ongkos dan biaya asuransi. Untuk mencatat perkiraan pengembalian barang atau pengurangan harga disebut pembelian retur dan potongan harga.
b.       Pembayaran
Pembelian akan diikuti dengan pembayaran, kapan pembelian harus dibayar tergantung kepada syarat jual beli yang ditetapkan, disamping pembelian barang dan jasa, pembayaran dapat juga dilakukan untuk operasional perusahaan juga kepada pihak lain . misalnya pengembalian pinjaman atau membagikan laba kepada pemilik.
c.       Penjualan
Pada saat perusahaan melakukan penjualan barang maka akan diperoleh pendapatan, jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan peusahaan yang bersangkutan. Pada saat menjual barang dagangan, kadang-kadang perusahaan menerima pengembalian barang dari pembeli karena tidak sesuai dengan pesanan. Penerimaan kembali yang telah dijual disebut penjualan retur, penjualan retur akan dicatat ke dalam suatu perkiraan yang disebut dengan retur penjualan.
d.       Penerimaan uang
Penjualan akan diikuti dengan penerimaan uang, Penerimaan uang dari penjualan tergantung pada syarat jual bali yang ditetapkan. Disamping dari penjualan, perusahaan juga menerima uang dari sumber lain, seperti setoran modal dari pemilik, pinjaman dari kreditur.


Dalam menjalankan aktivitasnya, bahwa pada waktu membeli atau menjual, perusahaan terikat dengan syarat jual beli yang telah ditetapkan. Kapan suatu perusahaan mengakui adanya suatu pembelian, Penjualan dan mencatat ke dalam buku pembelian maupun penjualan tergantung kepada syrat jual beli yang telah ditetapkan. Perbedaan utama dalam syarat jual beli biasanya berkembang dengan siapa yang menanggung biaya pengiriman dan biaya-biaya lain yang berkenaan dengan jual beli. Beberapa syarat jual beli yang biasa terdapat dengan dunia usaha adalah sbb:
a.       Loko gudang
Pada syarat ini, pembeli mananggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang sendiri, bagi penjual, begitu barang dipindahkan ke alat angkut yang disewa pembeli untuk mengangkut  barang tersebut ke gudangnya, maka penjualan dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan . Demikian juga  halnya bagi pembeli, pada saat itulah pembelian dapat diakui dan di catat ke dalam pembukuan.
b.       Franco Gudang
Pada syarat jual beli ini, si penjual yang menanggung biaya angkut (pengiriman) sampai ke gudang pembeli, penjualan dapat diakui apabila barang telah sampai ke gudang pembeli.
c.       Free on Board  (FOB)
Syarat jual beli ini umumnya berlaku untuk perdagangan luar negeri, pada syarat ini pembeli dari luar negeri yang menanggung biaya pengiriman dari pelabuhan muat penjual sampai dengan pelabuhan bongkar yang ditentukan oleh pembeli, penjual dalam negeri hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan pelabuhan muat.
d.       Cost, Freight and Insurance ( CIF )
Syarat jual beli ini, penjual yang menanggung biaya pengangkutan dan asuransi kerugian atas barang tersebut, mulai dari gudangnya sampai pelabuhan bongkar yang ditentukan penjual

1.2. SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Siklus Akuntansi adalah merupakan suatu tahapan proses pekerjaan akuntansi yang dimulai dari adanya transaksi dan diahiri dengan pembuatan laporan keuangan. Untuk lebihjelasnya siklus akuntansi dapat dilihat flowchart dibawah ini :



TRANSAKSI

PENCATATAN

PENGKLASIFIKASIAN

PENGIKHTISARAN

PELAPORAN

TRANSAKSI adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih yang mengikat dirinya kedalam suatu perjanjian jual beli baik secara tunai maupun secara kredit


Pencatatan dilaksanakan setiap hari kedalam Jurnal Khusus didasarkan atas bukti Transaksi 

Setelah dicatat kedalam Jurnal Khusus kemudian dpindahkan kedalam buku pembantu setiap Hari ( Pembantu Utang dan Piutang ) dan  kartu persediaan.





0

Pengelompokan Transaksi yang sejenis kedalam satu kesatuan ( Buku Besar )

Pengumpulan saldo dari masing-masing buku besar perkiraan ( Neraca Saldo ) pembuatan Kertas Kerja ( Worksheet )

Pembuatan laporan tentang posisi keuangan perusahaan ( R/L, Perubahan Modal, Neraca , Jurnal Penutup, Neraca Saldo Penutup )

Keterangan :
-       Transaksi adalah merupakan kesepakatan antara dua orang atau lebih yang mengikat dirinya kedalan suatu perjanjian tertentu dan saling menguntungkan dalam hal ini adalah yang berkaiatan dengan ekonomi.
-      Pencatatan adalah merupakan tahapan dari adanya transaksi, dimana setiapa adanya transaksi harus dicatat kedalam buku-buku yang telah disediakan, seperti buku penerimaan dan pengeluaran kas, buku pembelian dan penjualan barang dagangan, dan jurnal umum.
-     Pengklasifikasian merupakan pemisahan transakasi-transaksi atau perkiraan-perkiraan sejenis dalam satu kesatuan tersediri dan lazimnya dibut dengan buku besar.
-          Pengikhtisaran dalah merupakan proses lanjut dari kegiatan akauntansi dimana pada tahap ini saldo-saldo perkiraan perkiraan yang telah diklasifikan dikumpulkan menjadi satu kesatuan dan diurutkan berdasarkan jenis dan kelompoknya, biasanya pada tahap ini disebut dengan pembuatan Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian, dan Neraca Lajur atao work sheet.
-    Pelaporan merupakan tahap akhir dari kegiatan akuntansi dalam satu periode, dimana pada tahap ini kegiatan akuntansi membuat laporan rugi laba, perubahan modal atau laba ditahan, dan neraca.
-     Setelah selesai siklus akuntansi dilaksanakan, maka kana kembali lagi ketahap transaksi yaitu pada periode berikutnya dan diakhiri kembali pada pelaporan dan seterusnya.

1.3. SIFAT PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.       Kegiatan  usahanya  adalah  membeli  barang  dagang  dan  menjualnya  tanpa merubah wujud dan bentuk dengan tujuan untuk dijual kembali
2.       Perusahaan dagang menawarkan produk yang jelas wujudnya
3.       Dalam perusahaan dagang, laba diperoleh dari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan
4.       Menggunakan  akun  persediaan  barang  dagang yang  terdiri  dari  persediaan awal dan persediaan akhir
5.       Memiliki perhitungan harga pokok penjualan

1.4. AKUN-AKUN PERUSAHAAN DAGANG.

Perusahaan  dagang  memiliki  akun-akun  yang  tidak  dijumpai  pada  jenis perusahaan lain, yaitu sebagai berikut :
1.       Akun persediaan barang dagang. Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah  persediaan barang dagang
2.       Akun HPP. Akun ini digunakan untuk mencatat semua biaya pembelian barang yang timbul akibat dari adanya penjualan
3.       Akun Retur Pembelian/Penjualan. Akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi pengembalian barang dagang yang telah dibeli/dijual.
4.       Akun  Potongan  Pembelian/Penjualan.  Akun  ini  digunakan  untuk  mencatat transaksi potongan pembelian/penjualan
5.       Akun  Biaya  Atas  Pengiriman.  Akun  ini  digunakan  untuk  mencatat  seluruh  transaksi biaya pengiriman barang yang dibeli/dijual
6.       Akun Penjualan. Akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang

1.5. SYARAT PEMBAYARAN

Transaksi  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  dagang  adakalanya  dilakukan secara kredit. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal mengenai syarat pembayaran berikut :
1.       Pembayaran  dimuka,  artinya  pembeli  membayar  terlebih  dahulu  sebelum barang diterima
2.   Cash  On  Delivery,  artinya  pembeli  membayar  barang  pada  saat  barang tersebut dikirimkan ke tempat pembeli/diterima ditempat pembeli
3.       Pembelian  kontan/tunai,  artinya  pembeli  langsung  membayar  barang  pada saat barang diterima.
4.       Pembayaran  sesudah  barang  diterima,  artinya  pembeli  membayar  dalam jangka waktu tertentu sesudah barang diterima. Dalam sistem pembayaran ini, biasanya dijumpai syarat-syarat berikut ini :
ü  2/10,  n/30,  artinya  pembayaran  dilakukan  paling  lambat setelah tanggal faktur. Tetapi apabila dibayar dalam jangka waktu 10 hari, akan memperoleh potongan sebesar 2%.
ü  n/30,  artinya  pembayaran  harus  dilakukan  paling  lambat setelah tanggal faktur
ü  End  Of  Month  (EOM),  artinya  pembayaran  harus  dilakukan  paling hambat akhir bulan’
ü  2/10, EOM¸artinya pembayaran hari dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan dan tidak ada potongan.
ü  Received  Of  Goods  (ROG), artinya  pembayaran  dilakukan  setelah barang diterima atau pembayaran terhitung dari tanggal penerimaan barang

1.6. PENCATATAN MANUAL TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

Secara manual dengan menggunakan metode perfectual, pencatat yang terjadi pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut
1.
Pembelian Barang Dagang
a.       Pembelian secara tunai
Persediaan
Kas
b.       Pembelian secara kredit
Persediaan
Hutang


xxx


xxx



xxx


xxx
2.
Retur Pembelian
a.       Retur Pembelian secara tunai
Kas
Persediaan
b.       Retur Pembelian secara kredit
Hutang
Persediaan



xxx


xxx



xxx


xxx
3.
Potongan Pembelian
a.       Potongan Pembelian secara tunai
Kas
Potongan Pembelian
b.       Potongan Pembelian secara kredit
Hutang
Potongan Pembelian


xxx


xxx



xxx


xxx
4.
Penjualan Barang Dagang
a.       Penjualan secara tunai
Kas
Penjualan
HPP
Persediaan
b.       Penjualan secara kredit
Piutang
Penjualan
HPP
Persediaan


xxx

xxx


xxx

xxx



Xxx

xxx


xxx

xxx
5.
Retur Penjualan
a.      Retur Penjualan secara tunai
Penjualan
Kas
Persediaan
HPP
b.       Retur Penjualan secara kredit
Penjulan
Piutang
Persediaan
HPP


xxx

xxx


xxx

xxx



xxx

xxx


xxx

xxx
6.
Potongan Penjulan
a.       Potongan Penjulan secara tunai
Potongan Penjulan
Kas
b.       Potongan Penjualan secara kredit
Potongan Penjulan
Piutang


xxx


xxx



xxx


xxx
7.
Biaya Pengantaran
a.       Pencatatan pada sisi penjual
Piutang
Biaya Pengantaran
Penjualan
HPP
Persediaan
b.         Pencatatan pada sisi pembeli
Persediaan
Biaya Pengantaran
Hutang


xxx
xxx

xxx


xxx
xxx




xxx

xxx



xxx
8.   
Penyesuaian Barang
Biaya
Persediaan

xxx


xxx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar